Kampung Tajur ini merupakan sebuah daerah
yang dikembangkan sebagai tempat wisata berbasis wawasan lingkungan dan
budaya setempat dengan melibatkan peran serta masyarakat yang tinggal
di area tersebut (Ecotourism based on community development).
Tradisi dan Budaya
Tradisi dan budaya Sunda masih kental melekat pada masyarakat kampung
Tajur. Hal ini langsung terlihat pada saat berkunjung kesana. Lingkungan
yang masih asri, dengan rumah pangung khas Sunda menunjukkan sisi
budaya yang kuat.
Untuk memasak juga masih memakai peralatan tradisional (kayu bakar),
meskipun ada juga yang menggunakan gas bantuan pemerintah. Untuk
menghasilkan beras tak jarang pula masih menggunakan lumpang dan alu
untuk menumbuk gabah.Selain itu ada juga tradisi Ngencleng yang masih di
jaga, masyarakat kampung Tajur memiliki sebuah tradisi atau kebiasaan
unik yang sampai saat ini masih dilakukan, yaitu Ngencleng dimana setiap
warga meletakkan sebuah bambu yang berisi beras di depan pintu rumah
mereka masing-masing. Tradisi Ngecleng ini dilakukan oleh masyarakat
untuk mengantisipasi bencana kelaparan apabila kampung mereka tertimpa
musibah seperti gagal panen ataupun hasil panen kurang baik.Biasanya
batang bambu berisi beras yang berukuran 10 cm itu akan diambil oleh
petugas keamanan pada malam hari lalu mengumpulkan dan menyimpan
beras-beras tersebut di balai desa. Simpanan beras-beras tersebut akan
dipergunakan jika panen gagal dengan membagikannya secara merata kepada
setiap penduduk atau dijual kembali ke pasar dan hasil penjualannya
untuk menutupi kebutuhan kampung seperti pembuatan pagar dan perbaikan
jalan.Kegiatan yang sudah dilakukan secara turun temurun di daerah ini
selain Ngecleng adalah Tetunggulan. Tetunggungan atau kegiatan menumbuk
padi ini tidak setiap hari dilakukan, hanya pada acara-acara khusus saja
seperti penyambutan tamu, hajatan/syukuran, peringatan hari kemerdekaan
Republik Indonesia (17 Agustus).
Fasilitas
Adapun Fasilitas yang ada di Kampung wisata ini adalah :
· Rumah tinggal yang menyatu dengan rumah penduduk (home stay)
· Tempat Ibadah
· Konsumsi, dapat diatur untuk masakan tradisional.
· Tempat pertemuan
· Untuk tambahan listrik dapat menyewa genset.
Kegiatan
Aktivitas yang dapat dilakukan selama berada di desa wisata Kampung
Tajur ini sama persis dengan apa yang dilakukan oleh penduduk desa
sehari-hari, yaitu :
· Kegiatan disawah
· Kegiatan di Kebun
· Menyadap aren
· Membuat Gula Aren
· Mengambil rumput untuk ternak
· Membuat Rangginang
Lokasi
Untuk mencapai Desa Wisata Kampung Tajur, Pasanggrahan, Purwakarta ini membutuhkanwaktu kurang lebih 2,5 jam dari Jakarta.
· Melalui Jalan Tol Jakarta – Cikampek kemudian menuju ke arah Bandung (Tol Cipularang)
· Keluar di pintu Tol Jati Luhur, ikuti jalan (kurang lebih
sejauh 21 Km) sampai pertigaan Sawit – Darangdan kemudian belok kiri.
· Ikuti jalan tersebut sampai bertemu dengan gapura dan papan petunjuk Madrasah Aliyah
· Kemudian masuk ke jalan tersebut. Pada ujung jalan akan ketemu dengan kelurahan (kira-kira sejauh 11 Km).
· Bis-bis berukuran besar hanya dapat sampai disini.
· Masuk ke jalan desa kurang lebih 3 KM untuk mencapai Kampung Tajur.
*) Informasi selengkapnya silahkan buka di www.kampungtajur.com